Total FootBall

Kamis, 10 Maret 2016

5 Pemenang Ballon d'Or yang Tak Pernah Juara Liga Champions

5 Pemenang Ballon d'Or yang Tak Pernah Juara Liga Champions

Mantan pemain tim nasional Italia, Fabio Cannavaro, meraih penghargaan Ballon d'Or 2006. (AFP/Franck Fife)

LAHANBET - Dalam enam musim terakhir, hanya ada dua pemain yang selalu meraih penghargaan FIFA Ballon d'Or: Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.Tepatnya, setelah ajang ini diambil alih FIFA pada 2010, keduanya bergantian memenangkannya.

Penghargaan itu rasanya memang wajar berikan kepada keduanya. Pasalnya, Ronaldo dan Messi seperti telah menjadi arwah tim mereka masing-masing: Real Madrid dan Barcelona.

Sudah tak terhitung gelar bergengsi dilabuhkan Ronaldo dan Messi untuk Real Madrid Madrid dan Barcelona. Mulai La Liga, Piala Raja, Piala Super Spanyol, hingga ajang bergengsi Liga Champions.

Messi empat kali membawa Barcelona memenangkan Liga Champions: 2005/06, 2008/09, 2010/11, dan 2014/15. Sedangkan Ronaldo membawa Real Madrid juara Liga Champions pada 2013/14.

Namun, di masa lalu, tepatnya saat Ballon d'Or masih digelar Majalah France Football dan hanya diperuntukkan kepada Pemain Terbaik Eropa, banyak pemenangnya malah gagal di Liga Champions.Siapa saja mereka? Berikut lima pemenang Ballon d'Or yang tidak pernah jadi juara di Liga Champions.

5. Michael Owen, memulai karier dan berkembang bersama Liverpool. Setelah kariernya sempat meredup, dirinya bangkit dan diboyong oleh Sir Alex Ferguson ke MU. (AFP/Andrew Yates)

5 Michael Owen, Ballon d'Or 2001
Michael Owen adalah salah satu pemain terbaik Inggris di generasinya. Dia menjulang bersama Liverpool saat masih berusia 17 tahun dan menyita perhatian tidak hanya publik sepak bola Inggris, melainkan dunia.

Masa terbaik Owen adalah di era awal 2000-an. Dengan teknik, kecepatan, dan insting golnya yang luar biasa, Owen pun dilirik tim-tim elite Eropa. Dia bergabung dengan Real Madrid pada 2004.

Pada tahun 2001, Owen dianugerahi Ballon  d'Or atas performa gemilangnya bersama Liverpool. Pemain asli kelahiran Liverpool ini menyingkirkan dua legenda: Raul Gonzalez dari Real Madrid dan Oliver Kahn (Bayern Muenchen).

Sayang, Owen tak pernah mampu membawa klubnya memenangkan Liga Champions. Paling bagus, dia membawa Manchester United ke final di musim 2010/11. Namun, ketika itu mereka kalah dari Barcelona.

Fabio Cannavaro - Bek Real Madrid itu menjadi yang terbaik di dunia pada tahun 2006. Gelar itu tak lepas dari kesuksesan kapten Italia itu meraih gelar Piala Dunia 2006. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

4 Fabio Cannavaro, Ballon d'Or 2006
Pada tahun 2006, Fabio Cannavaro memenangkan penghargaan Ballon d'Or. Banyak yang menyebut, ini merupakan reward dari kiprah gemilangnya saat membawa Italia memenangkan Piala Dunia 2006 di Jerman. Ketika itu, Cannavaro berstatus kapten tim.

Sayangnya, di level klub, prestasi Cannavaro tidak bagus-bagus amat. Bersama Parma,Inter MilanJuventus, dan Real Madrid, dia hanya mampu berjaya di level domestik.

"Peruntungan" Cannavaro sepertinya memang buruk di ajang Liga Champions. Buktinya, tanpa dia, klub di atas seperti Inter Milan dan Real Madrid malah berhasil jadi yang terbaik di ajang paling elite antarklub se-Benua Biru itu.

Semasa bermain, Cannavaro dikenal memiliki konsentrasi yang kuat dan pintar membaca pertandingan. Tentu, itu di luar kekuatan dalam positioning, duel-duel udara, dan duel satu lawan satu. Satu lagi kelebihan Cannavaro, dia dikenal memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus.

Gelandang Juventus, Pavel Nedved membalas aplaus ke suporter di akhir partai leg pertama semifinal Coppa Italia menghadapi Lazio di Stadio Olimpico, Rome, 3 Maret 2009. Lazio menang 2-1. AFP PHOTO/Vincenzo Pinto

3 Pavel Nedved, Ballon d'Or 2003
Pavel Nedved, bisa dibilang pemain terbaik yang pernah dilahirkan Republik Ceko. Tak heran, saat membawa Juventus di Serie A Liga Italia, kiprah gemilang Nedved mendapatreward gelar Ballon d'Or 2003.

Nedved bermain selama sembilan musim bersama Juventus. Loyalitasnya mendapat pujian dari para suporter karena Nedved tetap ikut membela Juventus saat mereka didegradasi ke Seri B karena kasus Calciopoli.

Di Juventus, Nedved dikenal sebagai pemain sayap yang punya kecepatan dan memiliki tendangan keras. Bersama Juventus, Nedved sempat memenangkan dua gelar Seri A, 2001/02 dan 2002/03.

Sayangnya, Dia tak pernah mampu memberikan gelar Liga Champions. Prestasi terbaik Nedved di Liga Champions bersama Juventus adalah saat membawa Juventus ke final Liga Chammpions 2002/03.

Sayang, ketika itu Nedved tak bisa tampil di partai puncak lawan AC Milan karena harus menjalani skors. Nedved mendapat kartu mereka di laga sefiminal lawan Barcelona. Juventus sendiri akhirnya kalah lewat adu penalti.

Roberto Baggio tiba di markas FIGC atau PSSI-nya Italia untuk membahas kemungkinan dirinya menjabat Direktur Teknik Timnas Italia pada 2 Agustus 2010 di Roma, Italia, AFP PHOTO/TIZIANA FABI

2 Roberto Baggio, Ballon d'Or 1993
Roberto Baggio atau "Si Kuncir Kuda" julukannya, pernah begitu menyita perhatian penggemar sepak bola dunia pada awal era 1990-an. Dia pun mendapat penghargaan Ballon d'Or saat membela Juventus.

Sebelumnya Baggio sempat menjadi penyebab kerusuhan massal di Firenze, saat memutuskan pindah dari Fiorentina. Di Juventus, Baggio memenangkan Serie A 1993/94 dan Piala UEFA 1992/93.

Baggio juga sempat punya cerita di final Piala Dunia 1994, bersama Italia. Ketika itu, meski sukses membawa Gli Azzurri ke final, Baggio menjadi penyebab gagalnya Italia jadi juar dunia. Pasalnya, saat drama adu penalti lawan Brasil, tendangan Baggio gagal menghasilkan gol.

Sayang, sepanjang karier, Baggio tak pernah memenangkan gelar Liga Champions. Padahal, selain Juventus, dia juga sempat membela dua klub elite Italia lainnya: AC Milan dan Inter Milan.

Ronaldo Luiz Nazario kala membela Barcelona (Liputan6/thefutbolfactory)

1. Ronaldo, Ballon d'Or 1997, 2002
Di era sepak bola modern, Ronaldo kerap disebut-sebut sebagai penyerang terbaik. Bersama Brasil, dia kali menjuarai Piala Dunia. Ronaldo juga pernah dua kali memenangkan penghargaan Ballon d'Or.

Hanya satu yang kurang, pemain yang memiliki ciri khas kepala plontos ini tak pernah memenangkan gelar Liga Champions. Padahal, di Eropa, Ronaldo selalu membela klub-klub elite seperti PSV Eindhoven, Barcelona, Inter Milan, AC Milan, serta Real Madrid.

Di lapangan, Ronaldo dikenal memiliki teknik dan kecepatan tinggi. Maka itu, dia sempat dijuluki "Sang Fenomen". Namun, Ronaldo juga rentan cedera. Terutama pada engkel dan hamstring.

Menariknya, dengan segudang prestasi lokal dan pribadi, Ronaldo tak pernah mampu memenangkan gelar Liga Champions. Bahkan, prestasi terbaik Ronaldo di Liga Champions hanya saat menembus semifinal bersama Real Madrid pada musim 2003/04. Ketika itu Real Madrid disingkirkan Juventus.


Klik DI SINI ya... :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar